Kisah anak seorang pedagang keliling yang bermimpi kuliah di AMERIKA, knoville.
Bapakku adalah sosok penuh inspirasi, pekerja keras, tak pernah mengeluh bahkan di saat dia ngrasa sakit, dia tak pernah mau menunjukkan rasa sakitnya itu kepada anak-anaknya termasuk ibu saya. Dia juga hanya mengecap pendidikan hanya sampai kelas 5 SR( sekolah rakyat) pada waktu itu dan sekarang kita mengenal dengan sekolah dasar. Serta kasus yang serupa yang terjadi pada ibuku, ia tak mampu menyelesaikan sekolahnya, dan itu semua hanya soal biaya sekolah yang orang tua nya tak mapu untuk membayarnya dan pada akhirnya kelas 3 sekolah dasar hanya mampu diselesaikannya, terlepas dari itu semua dia adalah pilar yang sempurna yang selalu mewarnai hari-hariku, kokoh, bijaksana. Di tengah keterbatasan dan kesederhanaan dari keluarga kami yang kecil ini, kami hanya bisa menikmati kesederhanaan ini, disisi lain anak-anak oarng kaya menikmati fasiltas yang mewah dan berbanding terbalik yang kami alami, saya yang hanya mampu bermain dengan mobil-mobil yang terbuat dari kayu sisa hasil dari potongan-potongan kecil dari meubel dekat rumah saya, sedangkan teman-teman saya bermain dengan mobil remot control nya, sunggu sedikit miris...:(. Pendidikanlah jalan satu-satu nya akan membentangkan serta melepaskan keluarga saya dari semua penderitaan ini. Hanya itu jalan keluarnya yang sempat terbesit dalam otak saya. Saya harus mendapatkan BEASISWA AMINEF tahun ini ya ALLAH...!!!!
27 juli 2011 adalah hari dimana semua cemo’an, nada merehkan, merendahkan, bahkan cacian dari orang-orang yang tak bertanggung jawab yang mengatakan bahwa anak seorang pedagang keliling seperti saya ini tak sanggup untuk kuliah, dan sekarang semua itu terbantahkan dan saya mampu membuktikan bahwa anak seorang pedagang punya kesempatan yang sama dengan orang-orang yang kaya serta mampu kuliah walaupun hanya srata D3 (diploma), saya wisuda, banyak air mata ibu saya yang jatuh ditengah perjuangannya untuk biaya kuliah saya, semua kehangatan akan kasih sayang keluarga, ditengah kekurangan dan keterbatasan kami adalah sebuah karunia yang tak akan pernah tergantikan serta tak akan ternilai harganya. Keluarga adalah segalanya untuk saya..!!! pada waktu itu saya pernag bilang pada ibu, nanti kalau saya GAGAL atau putus ditengah jalan,saya akan menbung dan mengembalikan semua biaya kuliah. “coba dlu, jangan mudah menyerah, berusaha dang jgn lupa berdoa”- sebuah nasehat sederhana dan bijaksana dari seorang ibu menyakinkan diriku bahwa menjalanin proses adalah menjalankanya sekarang, saat ini, dengan kerja keras dan menghilangkan rasa ketakutan akan hasil yang didapat. Kegagalan ataupun keberhasilan addalah sebuah proses yang akan membawa kita pada proses kedewasan kita dalam menghadapi masalah dan juga proses dimensi lain yang akan melahirkan pelajaran yang baru untuk sebuah pencapaian baru. Kata-kata itu yang sekarang telah menyelamatkan diriku dari sebuah proses yang panjang, dimana sekarang saya telah memakai sebuah ‘’TOGA’’ yang telah membuat keluargaku bangga bahwa anak nya telah wisuda. Dan sekarang saatnya membuat pencapaian yang baru bahwa saya harus KULIAH KELUAR NEGERI, AMERIKA, TENNESSEE UNIVERSITY, JURUSAN TOURISM, HANYA BEASISWA AMINEF INI YANG BISA MEMBUAT SEMUANYA JADI KENYATAAN.!
“what a heart desires ,a mind can conceive and believe will translate into a relentless actions to your pursue dream, heri.”
DEADLINE NOVEMBER 10/2011.